Haloooo..
Daaaaan pengalaman heboh gw masih terus berlanjut..jadi ceritanya kesibukan demi kesibukan sudah mulai menggila minggu minggu ini. Tim pasar ini emg kerjaannya seru tapi workloadnya ampun deh. Seperti ibu staf ahli ini sudah ga kenal lagi sama yang namanya tanggal merah. Hari Minggu hanya berwarna merah di tanggalan saja. Jadi boro-boro deh mengharapkan TGIF, should be better I called Thanks God Iam still alive instead of Thanks God It's Friday..hahaha..
Since I wrote my last post, actually so many things happened in my work life. Maunya sih cerita semua kehebohan yang gak hanya bikin stress, pusing, capek, kesal,tapi juga ga pernah ada benernya. Hahahahaha. Saking seringnya eh selalu disalah2in, akhirnya cuma bisa ketawa miris. Bayangin aja, kalo setiap kerjaan selalu dimulai dengan ver 1.0, dan sekarang kerjaan gw itu sudah berada di titik ver 4.7, berarti sudah berapa kali revisi ayeeee, 47 kalii ya Tuhaaan! Kalau skripsi modelnya kayak begini, sudah dipecat jadi anak deh sama ortu, hehehehe *ketawa miris*.
Tapi diantara seluruh kegiatan kerjaan yang loadnya gila-gilaan, ada satu kejadian yang ga akan pernah gw lupa. Hari dimana gw dan teman satu tim gw mesti pontang panting biar rapor kerja ibu menteri ga 'merah'. Seriously. Jadi kami satu tim ini tugasnya memang memantau kerja tim-tim daerah, memberi mereka format laporan, mereview, merevisi, dan yang paling mengesalkan adalah MENAGIH! Dasar orang Indonesia yang penganut, kalo masih ada malam besok buat ngerjain kenapa mesti malam ini, dan yah itulah yang terjadi pada tim- tim daerah. Singkat cerita (ceileee,kayak apaan aja disingkat-singkat), tibalah hari seluruh laporan harus dikumpulkan dan dilaporkan ke UKP 4. Gw juga kurang paham apa dan bagaimana UKP 4 selaen yang gw tahu, UKP 4 adalah suatu Unit Kerja Presiden yang akan memantau dan menilai hasil kerja tiap menteri. Dan menteri yang dinilai tidak perform akan mendapatkan rapor 'merah' dimana nilai-nilai rapor menteri tersebut akan dibacakan di sidang paripurna. Wuiiiiiihhh...ngeriiii..oke, ngeri, dan ternyata yang lebih ngeri adalah menerima kenyataan bahwa tim kami yang masih kebanyakan fresh graduate (oke, 3 fresh graduate, 1 senior) inilah yang harus berada di 'dapur' super panas bu menteri. HUAHAHAHAHA *ketawa stress*.
Maka malam itu, kami satu tim pontang panting mereview sekaligus merevisi laporan dari daerah yang udah ditagihnya susah, telat dan hasilnya ancuuuur, heuheuheu *ketawa pasrah*. Lembur dan pulang baru jam 2 pagi, memang sudah resiko hari itu, mau bagaimana lagi. Kami pikir besoknya, semua sudah beres dan seluruh laporan bisa dikirim ke UKP 4 melalui suatu badan di kementrian. Tapi O...la..la...tidak semudah dan secepat itu kawan. Ketika seluruh laporan sudah kami compile, badan di kementrian yang memang sudah jadi rahasia umum merupakan badan yang cukup ssssttt rese mengkomplain habis-habis an laporan yang kami kumpulkan. Banyak sekali kekurangan yang mereka temukan. Huuuuufffhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
Gw sama satu tim gw malam itu juga sekitar pukul 7 malam, menuju kantor kementrian untuk sama-sama mereview lagi laporan yang harus masuk ke UKP 4 jam 11 malam tersebut bersama badan di kementrian itu (ok, sebut saja badan X). Dan yang paling gw inget, saat masuk ruangan badan X, ada ibu-ibu super rese yang langsung menyambut muka lusuh kami dengan sapaan yang lebih cocok disebut semprotan kali yee " Banyak banget sih kalimat yang ga konsisten di laporan, coba deh kalian ngerjain nya yang telitu!!!" ebuseeeeeeee, itu berapa laporan ibuu ..20 laporan dan hanya ada 4 kepala untuk memeriksa dalam waktu super singkat!!!Ok, memang tidak ada waktu berdebat dengan ibu rese itu. Kami harus bekerja super cepat dan teliti saat itu juga karena telat sedikit, kacau urusan, rapor bu menteri merah deh. Ok, dan mulailah kami mereview bersama-sama. Oya, fyi, si ibu-ibu rese itu ga ikutan ngereview, giliran nge review aja, dia hilang! literally hilang!!huahahahahaha.
Jam set 10 teng! Review seluruh laporan pun selesai, fiuuuuuh,lumayan lega, bukan karena sudah selesai, tapi karena reviewer kali ini ada banyak kepala termasuk orang-orang dari badan X nya sendiri minus ibu-ibu rese tadi tentunya, jadi walaupun error masih mungkin terjadi, tapi galatnya pasti jauh lebih sedikit sekarang. Dan tiba saatnya mengcompile. Nah yaaa kan,, giliran udah selesai, si ibu-ibu super rese itu muncul lagi dan dengan super resenya " jadi gimana udah selesai??", " udah buu", " Udah bener kan??yakin udah beneer??". Astagaaaa, minta ditabok banget ga siiih.." sudah bu, sudah direview bersama-sama" jawab senior gw. Sedangkan gw dan teman gw yang mengcompile cuma bisa ngomel-ngomel ga jelas.
Ngga cukup, dengan pertanyaan yang ga mengenakkan itu, ibu-ibu rese ini rupanya memang hobi mengintimidasi orang lain dan mencari-cari masalah. Seperti ada sebuah pasar yang namanya aneh. Buat kami sebenarnya biasa aja, tapi ga tau deh kenapa menurut dia nama itu aneh (sebenernya yang aneh nama pasarnya atau ibu sih??) " Itu, coba-coba apa nama pasarnya? apa tuh apa?", mouse digeser untuk memperjelas si nama pasar. " Kewapantee??", " Iya bu, kewapante" jawab kami. " Kok bisa namanya kewapante??kenapa namanya aneh banget??" doeeeeeeeeeng!!!! hampir aja gw ngakak, untung aja saraf motorik gw masih ga error kayak si ibu-ibu itu. Sedangkan temen gw yang sedang mengcompile seluruh laporan di samping gw cuma bisa bisik ke gw " dis, ga kuat gw dis, jantung gw bisa ga kuat ni dis lama-lama". HUAHAHAHAHAHAHAHAHA, kalo ga inget gw lagi ada di ruangan meeting yang banyak orang, mungkin gw udah ketawa guling guling.
Yaaaa.. begitulah hari super hectic itu akhirnya berakhir cukup happy ending dengan terkumpulnya laporan tepat waktu, dan rapor ibu menteri terselamatkan. Huuuufffhhhhh...dan dua minggu lagi sepertinya cerita ini akan berlanjut ke part 3, karena akhir bulan ini UKP 4 harus menerima laporan dari kami lagi. Huaaaaaaaaahhhhhh, apa kabarnya ibu-ibu 'kewapante' itu :P :P